Sore itu, entah mengapa aku sangat
horny. Ingin sekali aku melampiaskan
nafsuku untuk bercinta. Aku baru sadar
kalau sudah 1 minggu aku tidak ml.
Kepalaku pusing dan yang ada
dipikiranku hanya sex, sex dan sex.
Sebenarnya ada rencana untuk ml
malam nanti. Tapi, rencana tersebut
urung kulaksanakan karena tiba-tiba
aku mendapat tugas untuk
mengomandani para polisi yang
menjaga sebuahacara dangdutan di
sebuah balai desa. Rasanya marah dan
dongkol saat aku ditugaskan malam ini
karena membuat rencanaku untuk
bercinta jadi jadi gagal. Namun,
bagaimana lagi, aku harus mematuhi
dan menunda rencanaku. Aku dan
pasukan berangkat sejak pukul 7
malam. Acaranya sendiri dimulai dari
jam 8 malam. Setibanya di sana, aku
langsung memberikan koordinasi
kepada anggotaku. Setelah
memberikan instruksi dan anak buahku
sudah menempati posisi, aku hanya
duduk dari kejauhan mengawasi
jalannya acara. Yach..sebuah acara
dangdutan yang sering diadakan di
desa. Bagaimanapun ini adalah hiburan
rakyat kecil, sehingga selalu penuh
dijejali orang-orang. Aku sendiri tidak
terlalu tertarik karena memang bukan
penyuka musik dangdut. Sudah 2 jam
acara berlangsung. Penyanyi yang
hampir semuanya perempuan usia
muda, sudah tampil silih berganti
menyanyikan lagu-lagu dangdut yang
lagi populer. Setelah dua jam, aku
berkeliling di sekitar panggung.
Kemudian aku berhenti di depan
panggung. Penonton banyak yang
berusaha untuk maju terlalu depan,
bahkan ada yang ingin naik ke atas
pentas. Aku memberikan instruksi
kepada anak buah untuk segera
bertindak. Sementara itu acara masih
terus berlangsung. Semakin malam,
semakin meriah saja. Akan tetapi, jujur
pikiranku masih saja malas-malasan.
Aku lalu berdiri di depan dengan
menghadap ke arah pentas. Aku
mencoba menikmati musik dangdut,
meskipun agak susah. Hingga, akhirnya
naiklah ke atas panggung seorang
penyanyi cowok. Penampilannya biasa-
biasa saja. Berperawakan sedang,
wajah tak terlalu tampan, usianya
sekitar 30-an, dan hanya pakaian yang
ia kenakan saja yang terlihat
mencolok. Ia di atas panggung
menyanyikan 2 buah lagu. Awalnya
aku biasa-biasa saja saat melihat
penampilannya. Akan tetapi, lama-
kelamaan aku sadar kalau penyanyi
tersebutsepertinya memperhatikanku.
Ia terus-terusan melihat ke arahku
yang sedang berdiri di depan
panggung. Saat kami berpandangan
mata, ia lalu melempar pandangan ke
arah lain, tapi saat aku lengah, ia
kembali memandang ke arahku.
Hingga saat setelah ia selesai tampil, ia
sempat melempar senyuman ke
arahku. Aku tetap tak bereaksi. Ia
kemudian hilang di belakang pentas.
Setelah itu, akujadi kepikiran. Jangan-
jangan... Karena penasaran, aku
memutuskan untuk mencarinya di
belakang panggung. Setelah 5 menit
mencari-cari, akhirnya aku mendapati
penyanyi tersebut sedang duduk-duduk
dengan penyanyi yang lain. Ternyata ia
tahu kehadiranku di belakang
panggung. Ia memandang lekat
mataku dari kejauhan. Ia lalu berdiri
dan berjalan ke suatu tempat. Seperti
sudah mendapat tanda, aku
mengikutinya dari belakang. Ia
berjalan dengan pelan menjauh dari
keramaian. Hingga akhirnya kami
sampai di semak-semak yang sangat
rindang dengan sebuah pohon besar di
tengahnya. Sepertinya tidak ada orang
yang berada di dekat tempat tersebut,
meskipun suara musik dangdut masih
terlihat cukup jelas. Laki-laki itu lalu
bersandar di batang pohon tersebut.
Tidak ada cahaya lampu di tempat itu,
tapi karena sedang bulan purnama
sehingga tempat itu terlihat terang.
Laki-laki itu tersenyum ke arahku yang
berdiri tak jauh di depannya. Aku
mengamati fisik laki-laki tersebut dari
dekat. Ternyatatidak terlalu buruk. “ada
yang bisa dibantu?” tanyanya
membuka percakapan. Aku tak
menjawab. Aku berjalan mendekat ke
arahnya. Lalu tanpa berkata apa-apa,
aku langsung beraksi. Aku sudah tak
tahan dengan nafsu birahiku yang
tinggi. Tanganku memegang
pundaknya, dan kemudian mulutku
langsung mendarat di bibirnya. Aku
cium dengan ganas, dan dia
membalasnya. Kami berciuman dengan
penuh gairah. Ternyata laki-laki
tersebut sudah lihai dalam bercinta. Tak
lama kemudian, ia mulai membuka
kancing bajuku satu demi satu. Saat
dadaku sudah terbuka, ia mengulum
puting susuku. “ough...” birahi mulai
bergejolak. Laki-laki itu mengulum
putingku dengan mulut dan lidahnya,
dan sesekali menghisapnya dalam-
dalam. “ough...shit!!” erangku. Puas
dengan dadaku. Kami kemudian
bertukar posisi. Sekarang aku yang
bersandar pada batang pohon. Dengan
pakaian yang masih melekat di
tubuhku, meskipun kancingnya sudah
terbuka, aku berdiri dan bersandar
pada pohon. Laki-laki itu lalu jongkok
tepat di depan selangkanganku.
Dengan sedikit menggoda, ia meraba-
raba kontolku yang masih terbalut
celana seragam. Ia meraba-raba pelan,
lalu ia membuka sabuknya dan
resleting celanaku. Celana dalam
warna putih merek GT-Man nampaklah
sudah. Wajah laki-laki itu semakin
nafsu saja. Tanpa basa-basi, ia lalu
melorotkan celana dalamku dan
membukanya. Otomatis menjulurlah
kontol warna coklatku yang berukuran
11an cm saat masih tidur. “aku suka
kontol polisi” kata laki-laki itu dengan
nada manja. Ia memegang batang
kontolku dan mulai mengocoknya
pelan. “oh yeah...” aku merasakan
kontolku yang mendapat sensasi lebih.
Kocokan tangan laki-laki itu dikontolku
praktis membuat kontolku menegang
sedikit demi sedikit. “ups...gedhe
banget! Kontol polisi emang yahud”
kata laki-laki itu saat melihat kontol
tegangku yang berukuran sekitar 18an
cm. Ia sepertinya semakin
menyukainya. Laki-laki itu lalu
melorotkan celanaku hingga ke lutut.
Kontolku sekarang sudah terbebas. Ia
mainkan buah pelernya, dan
memainkan juga bulu-bulu jembutku
yang lebat.Akhirnya ia menggunakan
mulutnya juga. Mulanya ia menjilati
seluruh bagian kontolku, mulai dari
buah peler, batangnya sampai bagian
kepala. “ough shit!!! Ough...” aku mulai
menggerang lagi. Jilatan-jilatannya
sangat memuaskan. Kontolku seperti
dimanjakan dengan lidahnya. Setelah
puas dengan menjilati, laki-laki itu
memasukkan batang kontolku ke
dalam mulutnya. “arghhhhh....” aku
menggelinjing saat kontolku mulai
masuk di dalam mulut. Ia
memasukkan dan mengeluarkan
kontolku di mulutnyadengan kecepatan
sedang. Sensasi kenikmatan yang
kurasakan semakin lama semakin
meninggi. Aku sampai menggerakkan
pantatku majumundur supaya
mendapat kenikmatan lebih. Aku
mengocok kontolku dengan
menggunakan mulutnya. “ough..ough...”
aku terus mendorong-tarik pantatku
agar kontolku keluar masuk dari
mulutnya. Sesekali ia menyedot
kontolku saat berada di dalam mulut.
“Ougggggggghhhhhhhh....” aku tak
tahan dengan rasa nikmat yang
mendera saat ia menyedot kontolku di
mulutnya. Mulut laki-laki itu benar-
benar lihai. Buah pelerku pun masih
saja dimainkannya dengan jemarinya.
“sedot..terus...ough...” erangku. Kadang
giginya menyentuh kontolku, memang
sakit, tapi itu hanya sebentar karena
setelah itu kenikmatan lagi yang
kurasakan saat kontolku berada di
dalam mulutnya. Laki-laki itu mengoral
tidak terlalu lama karena yang aku
inginkan adalah mengentot pantat. Aku
lalu memintanya menghentikan
aksinya mengoral kontolku dan
memintanya berdiri. Lalu aku minta ia
melorotkan celananya. Celananya
sudah melorot ke bawah, bisakulihat
kontolnya yang bergoyang-goyang
dengan ukuran yang tak terlalu besar.
Aku pegang kontolnya, lalu kuremas.
“ough...” ia menggerang saat aku
mainkan kontolnya dengan sedikit
kasar. Aku mencium bibirnya sekali
lagi. Tubuh kami saling berimpitan
dengan mulut yang saling berpagutan.
Aku memegang kontolnya, dan laki-
laki itu juga memainkan kontolku.
Kemudian, aku minta ia berbalik, dan
menungging dengan berpegangan
pada batang pohon. Aku menyasar
lobang pantatnya. Saat ia sudah
menungging,bisa kulihat jelas lobang
pantatnya yang berwarna merah. Di
sekitar lobangnya tumbuh beberapa
bulu-bulu halus. Aku memberikan
pemanasan dengan menggunakan
jariku. Kumasukkan jari telunjukku ke
dalam lobangnya. “argh....” laki-laki itu
menggerang saat kumasukkan jariku
ke dalam lobangnya. Kumainkan
sedikit jariku saat berada di dalam.
“arggghhh...” erang laki-laki itu sambil
menggoyangkan pantatnya, mungkin
karena rasa akit dan nikmat yang ia
rasakan. “fuck me please....” pinta laki-
laki itu yang sepertinya sudah gatal.
Aku pun mencabut jariku dan
menyiapkan kontolku dengan
mengocoknya agar menegang
sempurna. Dan saat sudah tegang
sempurna, aku arahkan ke lobang
pantatnya. Tidak langsung kumasukkan
tetapi aku kugosok-gosokkan di
pantatnya terlebih dahulu.
“ah...masukkan saja, ayo...” laki-laki itu
sudah tidak sabar. Aku pun langsung
memasukkan kontol 18 cm punya ke
dalam lobang pantatnya. Bless...
“oughhhhhhhh...........” laki-laki itu
menggerang keras karena penetrasi
awal yang aku lakukan. Tidak terlalu
sulit bagiku untuk mengentot
lobangnya karena sepertinya ia
sudahsering dikentot. Aku masukkan
dalam-dalam, dan saat sudah di dalam
aku goyangkan pinggulku. “ohhhh....”
kami menggerang bersama-sama. Aku
tarik lagi kontolku, lalu kumasukkan
lagi. Ku pegang buah pantatnya.
Semakin lama, gerakan pinggulku
makin cepat.
“ough..ough...a*jing..a*jing..” aku terus-
terusan mengumpat karena rasa
nikmat yang datang. Kontolku keluar
masuk lobang pantatnya tanpa
halangan apapun. “ough..ouh..lebih
dalam...ough....” erang laki-laki itu yang
juga merasakan nikmat. “ough
yeah..fuck you...ough yeah...” aku
mengentotnya dengan seragam yang
masih menempel di tubuhku.
“argh..argh...kentotanmu enak banget.
Aku suka kontolmu! Ough...” kata-kata
laki-laki itu semakin memacuku untuk
terus mengentot lobang pantatnya.
Laki-laki itu sendiri menerima
kentotanku sambil mengocok
kontolnya sendiri dengan tangannya.
“ough..ough..ough....” aku terus
memacu gerakan pinggulku. Keringat
keluar dari tubuhku dan tubuhnya
meskipun sebenarnya hawa dingin
mendera tubuh kami.
“argh...argh...terus!kontol polisi emank
oke!ah...” laki-laki itu menggerang
keras tanpa takut ada orang yang
mendengar. Tapi,suara musik dangdut
menelan erangannya sehingga tidak
ada yang mendengar.
“ough..ough..a*jing!a*jing!ough....” aku
mempercepat kentotanku. Disisi lain,
kontol laki-laki itu sudah mencapai
klimaks.
“ough..ough..oughhhhhhhhhhh..” laki-
laki itu menggerang sekeras-kerasnya
saat kontolnya mengeluarkan pejuh
kental dari kontolnya. Pejuhnya
muncrat dan berceceran di tanah.
“ough..ough...” ia mulai mengatur
nafasnya sembari masih menerima
kentotan dariku. “ough..ough...come
on..ough...” aku memaju-mundurkan
pantatku. Kontolku keluar masuk dari
lobangnya. “argh..argh....lebih dalam...”
laki-laki itu menggoyangkan
pinggulnya sehingga kontolku
mendapat tambahan sensasi.
“yeah...ough...ough...” hingga akhirnya
aku akan merasakan klimaks. Aku
memacu entotan semakin cepat.
“ough..ough..ough...” dan akhirnya..
“oughhhh..oughhhhhhhhhhhhh...” aku
menarik kontolku dari lobang pantat,
lalu kukocok sebentar
hingga..crot..crot...crot...
“arghhh................” aku mencapai
klimaks. Pejuhku muncrat mengenai
pantatnya. “ough..ough...” aku mencoba
mengatur nafas dan menikmati sisa-
sisa rasa enak. Kontolku muai kembali
keukuran semula. Laki-lakiitu
mengubah posisi. Ia kembali jongkok
dan sekali lagi menjilati kontolku. Ia
ternyata menjilati sisa-sisa pejuhku.
Laki-laki itu menggunakan lidahnya
untuk melakukan itu semua. Setelah
semua selesai, aku langsung
membenahi pakaianku. Kunaikkan
celanaku dan kukancingkan bajuku
lagi. “terima kasih ya. Sudah lama aku
ingin ngentot dengan polisi, dan
akhirnya baru saja terwujud. Gak
nyangka, polisi lebih hebatdari yang
kubayangkan” kata laki-laki itu sambil
membenahi pakaiannya. Dan tanpa
bicara apapun, aku langsung
meninggalkannya setelah selesai
membereskan pakaianku. Aku kembali
ke arena pertunjukkan. Dalam hati,
aku gak nyangka bakal melampiaskan
nafsuku di tempat seperti ini. Aku jadi
malu sendiri. Aku berdiri lagi di depan
panggung. Gak dinyana, laki-laki yang
gak tau namanya itu kembali tampil. Di
atas panggung ia lagi-lagi melempar
pandangan ke arahku. Bahkan www.ceritagay.uiwap.com sekarang dengan muka yang nakal.
Sebelum ia menyanyikan lagu, ia
berkata sesuatu: “ehm..ehm..eh
penonton! Lagu ini aku persembahkan
untuk seseorang yang baru saja
memberi kenikmatan padaku” ia
berkata seperti itu sambil menatap dan
tersenyum ke arahku. Sontak,
penonton menyorakinya. Huuuu... dan
seperti tidak mempedulikan sorakan
penonton, ia pun mulai menyanyikan
lagu lagi.
www.ceritagay.uiwap.com